Apa Itu Ajaran GKI?
Oleh : Tim Redaksi
Sudah berapa lama anda bergereja di GKI Kebayoran Baru? Apakah anda mengetahui Ajaran GKI? Menjadi anggota sebuah gereja memang tidak selalu ditentukan dari kesesuaian ajaran, namun juga karena berbagai faktor lainnya, seperti jarak dari tempat tinggal, suasana ibadah, serta motivasi lainnya.
Dalam tradisi Protestan, perbedaan ajaran memang sangat mungkin muncul karena perbedaan penafsiran doktrinal tanpa adanya otoritas tertinggi (seperti Paus dalam Gereja Katolik Roma) sebagai penentu ajaran yang benar. Masing-masing pemimpin menentukan sendiri ajarannya, dan semua mengklaim ajarannya Alkitabiah. “Jika Gereja Katolik Roma memiliki satu paus, gereja-gereja Protestan memiliki ribuan paus,” demikian kata seorang teolog dalam mengritik kecenderungan ini.
Tulisan singkat ini berupaya memperkenalkan secara singkat Ajaran GKI.
Gereja Kristen Indonesia (GKI) yang kita kenal sekarang adalah hasil penyatuan tiga gereja GKI sebelumnya (GKI Jabar, GKI Jateng, dan GKI Jatim). GKI Jabar dan GKI Jatim awalnya adalah hasil penginjilan zending Hervoorm, sedang GKI Jateng adalah hasil penginjilan zending Gereformeerd. Keduanya berasal dari Belanda, yang kini juga sudah menyatu.
GKI tidak pernah menegaskan diri sebagai sebuah gereja yang sudah memiliki seperangkat ajaran yang fixed. Sebaliknya, kita selalu bergerak dan berproses, termasuk tentu dalam hal ajaran. Soal bergerak maju atau mundur, atau ke samping, itu soal lain, dan soal siapa yang menilai.
Namun demikian, tentulah GKI sudah memiliki perangkat ajaran yang jelas. Tata Gereja GKI mencatat beberapa bagian yang penting sehubungan dengan hal ini:
(lanjut ke halaman berikut)