Pembinaan dalam Keluarga Allah
Oleh: Pdt. Tohom Tumpal Marison Pardede
Membina dan Mendidik
Kata pembinaan berasal dari kata kerja ‘bina’ dan ‘membina’ yang berarti membangun; mendirikan; mengusahakan supaya lebih baik (maju, sempurna, dsb.). Arti kata pembinaan adalah proses, perbuatan, cara membina, pembaruan; penyempurnaan atau usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.[1] Menurut Mangunhardjana, pembinaan sebagai terjemahan dari kata Inggris training, yang berarti latihan, pendidikan, pembinaan. Pembinaan merupakan bagian dari pendidikan, namun tetap dibedakan dengan pendidikan. Pembinaan menekankan pengembangan manusia dari segi praktis: pengembangan sikap, kemampuan dan kecakapan. Sedangkan pendidikan menekankan pengembangan manusia pada segi teoritis: pengembangan pengetahuan dan ilmu.[2]
Unsur pokok pembinaan adalah suatu proses belajar dengan melepaskan hal-hal yang sudah dimiliki dan mempelajari hal-hal baru yang belum dimiliki, dengan tujuan membantu orang yang menjalaninya, untuk membetulkan dan mengembangkan pengetahuan dan kecakapan yang sudah ada serta mendapatkan pengetahuan dan kecakapan baru untuk mencapai tujuan hidup dan kerja, yang sedang dijalani, secara lebih efektif”.[3]
Salah satu teks Alkitab yang mendekati definisi pembinaan Mangunhardjana adalah Amsal 22:6. (“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak menyimpang dari pada jalan itu”).
(lanjut ke halaman berikut)