Katedral Santo Joseph -Hanoi

Replika Notre Dame yang Menyimpan Sejarah Kristen di Vietnam

Oleh: Dita Maharani

Katedral St. Joseph didirikan pada tahun 1886 oleh misionaris Perancis dan menjadi salah satu bangunan kolonialisme Perancis pertama di wilayah Indochina. Desain bangunan gereja Katolik Roma ini berkiblat pada gereja Notre Dame yang memiliki gaya arsitektur neogotik. Nama St. Joseph mengacu pada Yusuf, ayah Yesus, yang dalam kepercayaan Katolik merupakan patron negara Vietnam dan Indochina.

Katedral St. Joseph juga memiliki menara lonceng kembar. Kedua menara menjulang setinggi 31 meter dan masing-masing dilengkapi dengan 5 lonceng. Dindingnya terbuat dari lempengan batu granit berwarna abu-abu, kini nampak kusam dimakan usia dan ditumbuhi lumut. Namun, kekusamannya justru membuat tampilan gereja tua ini kian cantik.

Saat memasuki Katedral St. Joseph, pengunjung akan merasakan suasana damai. Kontras dengan hiruk-pikuk kota di luar. Sejurus mata memandang, deretan jendela yang terbuat dari warna-warni kaca patri dan pilar-pilar dengan rangkaian lukisan “Jalan Salib Yesus.” Interior gereja juga dihiasi berbagai patung dan ornamen religius bernilai sejarah dalam riwayat perkembangan agama Kristen di Vietnam.

Altar Para Martir
Ajaran Kristen pertama kali diperkenalkan di Vietnam sejak abad ke-16 oleh misionaris dari Portugal. Saat itu, Vietnam masih berupa kerajaan yang menganut kepercayaan Buddhisme. Agama Kristen semakin berkembang pada abad ke-17 dan 18 dengan datangnya para misionaris Katolik ordo Jesuit dan Dominikan, antara lain dari Perancis, Spanyol, dan Italia. Namun, umat Kristen mengalami persekusi intensif karena dianggap mencemari tradisi masyarakat setempat. Tercatat 130,000 korban yang meninggal sebagai martir antara tahun 1625 hingga 1886. Dari jumlah tersebut, 117 martir diberi gelar Santo.

Salah satu altar Katedral St. Joseph didedikasikan untuk para martir gereja Katolik di Vietnam. Di altar tersebut terdapat tulang dan tengkorak Santo Andrew Dung Lac, pastor Katolik berdarah Vietnam yang dieksekusi pada tahun 1839. Di bawahnya terdapat lukisan yang menggambarkan peristiwa eksekusi Santo Augustine Schoffler, misionaris dari Perancis yang meninggal dengan cara dipenggal pada tahun 1851.

Pasca Kolonialisme Perancis
Pada tahun 1954, pemerintah kolonialisme Perancis di utara Vietnam, termasuk Hanoi, dikalahkan Viet Minh (Liga Kemerdekaan Vietnam) yang dipimpin oleh Ho Chi Minh. Para penganut agama Kristen kembali mengalami persekusi dan gereja-gereja dirampas. Selama bertahun-tahun di bawah pimpinan Partai Komunisme Vietnam, ibadah di Katedral St. Joseph dilarang. Pada tahun 1990, gereja dibuka kembali untuk kegiatan ibadah umat Katolik.

Hingga saat ini, sebagian besar masyarakat Vietnam masih menganut paham atheisme dan Buddhisme. Agama Katolik dianut sekitar 7% dari seluruh penduduk Vietnam, sedangkan Protestan sekitar 1-2%. Katedral St. Joseph nampak ramai saat kegiatan misa umat Katolik di hari Minggu. Keunikan arsitektur dan nilai sejarah Katedral St. Joseph, menjadikan gereja ini salah satu destinasi utama para wisatawan di kota Hanoi. 

Dokumentasi: Dita Maharani
Sumber:
https://www.medicographia.com/2015/06/a-touch-of-france-and-vietnam-2/
https://dfat.gov.au/about-us/publications/Documents/country-information-report-vietnam.pdf
https://web.archive.org/web/20061114121700
http://www.katolsk.no/biografi/adung_en.htm
https://www.catholic.org/saints/saint.php?saint_id=4951