Hidup Tegar

Oleh: Pdt. Em. J.H. Wirakotan

“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.” – Yohanes 14: 16 – 17.

Sebagai anak, kita pasti merasa senang dan tenang jika orang tua ada bersama kita. Saat sakit, terjatuh, dan menangis maka yang dicari adalah bapak atau ibu, karena mereka lah yang dapat meredakan rasa sakit dan luka. Demikian pula bila tiba-tiba terjadi kegelapan karena mati lampu. Mungkin kita akan merengek mencari sandaran dan pegangan dari orang yang dapat dipercaya dan diandalkan untuk melindungi, yaitu bapak atau ibu kita.

Namun kita sadar bahwa tidak semua orang tua tak selalu ada dan bersama anaknya. Bapak harus berangkat bekerja atau mencari nafkah di pagi hari; sementara anak masih tidur. Saat Bapak pulang kerja, si anak sudah tidur. Demikian pula bagi ibu yang bekerja, tidak selalu bisa menemani anak. Maklum sebagai manusia, bapak dan ibu merupakan individu yang terbatas dan terikat pada waktu, tempat, dan keadaan. Oleh karena itu, kehadiran penolong lain seperti kakek atau nenek, atau tempat penitipan anak yang ada ibu asuhnya, terasa amat penting. Kehadiran dan penyertaan penolong, akan memberi rasa aman dan tenang, sehingga anak dapat bertumbuh sehat dan bahagia.

Yesus Kristus tidak hanya peduli dan mengasihi dua belas murid-Nya, akan tetapi mereka semua yang percaya dan mau menjadi pengikut-Nya sebagai murid yang setia mematuhi pengajaran-Nya.

Yesus Kristus hadir dan menyertai para murid-Nya dalam suka dan duka kira-kira selama tiga tahun. Kehadiran dan penyertaan-Nya yang sangat mengasihi para murid memberikan rasa senang, damai, dan bahagia pada murid. Maka Petrus pernah menyarankan kepada gurunya: “Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia” (Lukas 9:33b). Akan tetapi tanggapan suara dari dalam awan, berkata: “Inilah Anak-Ku yang Ku pilih, dengarlah Dia.” (Lukas 9:35).

(lanjut ke halaman berikut)