Entrepreneurship is Joyful!

Tips Memulai Usaha dengan Penuh Sukacita:

Di era yang serba Internet of things, semua orang nampaknya mau punya usaha atau bisnis sendiri. Kesannya keren dan menjanjikan. Tetapi dari sekian banyak orang yang tertarik memiliki bisnis sendiri, ternyata hanya sedikit yang benar-benar melaksanakannya.

oleh: Richson Ray Silitonga

Menurut sensus ekonomi Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, jumlah wirausahawan, pengusaha atau entrepreneur di Indonesia hanya mencapai 3,1% dari jumlah penduduknya. Bandingkan dengan Malaysia yang mencapai 5%, Singapura 7%, China 10%, Jepang 11% atau Amerika 12%. Dapat dikatakan: semakin banyak jumlah wirausahawan yang terdaat di suatu bangsa, maka semakin maju bangsa tersebut. Jadi, mengapa banyak orang yang mau menjadi pengusaha, tapi tidak memulai merintis usahanya?

Simak Tips berikut, dan mulailah usaha Anda!  

  1. Strong Motivation: Miliki Motivasi Yang Kuat dan Benar

Usaha atau bisnis diartikan sebagai kegiatan bersifat ekonomi yang terus menerus dan regular bertujuan untuk mendapatkan keuntungan serta menghidupi seseorang. Jadi berbisnis bukan upaya untuk menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya dengan biaya sekecil-kecilnya.  

Apa motivasi Anda untuk punya usaha? Bila Anda hanya ingin mendapatkan penghasilan tambahan sambil tetap bekerja sampai pensiun, maka sebaiknya carilah pekerjaan sampingan atau part-time (side job) saja. Motivasi semacam ini sah-sah saja dan tidak salah; tetapi tidak cukup kuat untuk membuat Anda menjadi seorang entrepreneur. Tumbuhkan motivasi diri Anda yang kuat, fokus pada usaha yang akan dilakukan. Usaha yang dirintis dengan tekun, ulet, cermat “membaca peluang,” kreatif dan inovatif akan menjadikan Anda entrepreneur sukses.  

Lalu, Usaha Apa Donk?

Usaha bidang apa yang cocok buat Anda? Jawabnya: ikuti passion Anda. Passion di sini maksudnya gairah Anda dalam melakukan sesuatu hal dengan rasa gembira, penuh semangat, dan suka cita. Kalau Anda punya passion jalan-jalan, bisa saja membuka usaha di bidang biro perjalanan wisata. Industri pariwisata masih terbuka lebar di Indonesia: mulai dari jasa tour guide, ticketing, atau fokus pada Meeting, Incentives, Conference, and Exhibition (MICE). Atau, menjadi pemerhati di dunia pariwisata yang aktif menulis di blog atau menjadi youtuber bidang travelling.

Punya hobi kulineran? Bisnis di bidang makanan dan minuman bisa dipilih. Mulai dari buka warung makan, usaha catering, reseller, atau menjadi vlogger atau youtuber yang memberikan testimoni dan rekomendasi di bidang kuliner nusantara pun dunia.

Jadi, passion adalah modal vital dalam memilih bidang usaha. Passion akan membawa Anda untuk memulai dan membangun usaha Anda. Passion akan membuat Anda bersemangat dalam mempelajari bidang usaha yang digeluti, sehingga orang akan melihat Anda sebagai ahli di bidang tersebut.

Produk atau Jasa Apa? Your Business is Problems Solving

Sudah tahu bidang usaha yang dipilih, lalu apa yang akan diusahakan? Produk apa yang akan dibuat atau dikembangkan? Jasa apa yang akan ditawarkan? Perhatikan dan kenali masalah-masalah yang dihadapi para pelaku pasar (market) yang ingin dimasuki. Dalam suatu market ada pelaku-pelaku yang terlibat, minimal tiga pihak yaitu: produsen atau pelaku usaha, pemasok bahan baku dan konsumen. Contohnya: passion Anda berbisnis kulineran. Produsennya: warung makan di sekitar lokasi rumah, pemasoknya dari pasar atau agen setempat, target konsumennya: masyarakat yang tinggal di lingkungan perumahan anda, tetangga atau anda sendiri.

Perhatikan para pelaku tersebut dan cari tahu apa masalah-masalah yang mereka hadapi. Lakukan percakapan dengan masing-masing pihak. Istilah kerennya lakukan market study. Caranya bisa dengan diskusi langsung, observasi, hingga memecahkan masalah mereka (problem solving). Pasang mata, pasang telinga, dan dengarkan keluhan mereka. Misalnya: dari pelaku warung makan, Anda dapat informasi bahwa mereka susah mendapatkan es batu kristal untuk minuman. Es batu kristal adalah es batu dalam bentuk kotak atau tabung kecil, seperti yang biasa dibuat dalam kulkas rumahan. Info ini mungkin bisa jadi peluang bagus untuk usaha pembuatan es batu atau jadi agen penjualan es batu. Tak sulit, kan untuk mencari peluang bisnis; asalkan Anda bersikap ramah dan mau mendengarkan orang-orang sekitar Anda.

  • Start Small, Set Your Plan

Setelah tahu bidang usaha dan produk yang mau ditawarkan, buatlah rencana usaha kecil yang bisa dikerjakan sendiri, swamodal dan yang segera bisa dimulai. Start small. Contohnya: usaha pembuatan es batu bisa dimulai dari menggunakan freezer di rumah; jangan langsung berpikir untuk membuat pabrik es batu. Pelan-pelan saja. Ingat: siapa konsumen Anda (target market), apa jenis produk yang mau dibuat, berapa harganya dan bagaimana cara memasarkannya. Pada saat memulai, harga produk sebaiknya lebih murah atau lebih bersaing dari produk sejenis yang sudah ada di pasar.

Bagaimana cara memasarkannya? Usaha ini adalah milik Anda sendiri, jadi milikilah komitmen dan keberanian untuk memasarkannya sendiri: mulai dari mendatangi, menawarkan, hingga menginformasikan ke banyak orang, teman, kawan dan kerabat bahwa Anda sekarang sudah mulai usaha. Jangan malu punya usaha yang masih kecil atau masih rumahan. Merek dan produk ternama Apple dimulai dari garasi. Bakmi GM dimulai dari jualan di pinggir jalan Gajah Mada. Bolu kukus “Amanda” (akronim dari “Anak-Menantu Damai) adalah buah kerja keras seorang istri untuk mendapatkan penghasilan tambahan, ternyata mampu bertahan puluhan tahun karena kualitas cita rasa dan inovasinya.

  • Just Do it!

Kata orang bijak: “rencana sebagus apapun tak ada gunanya bila tidak lakukan.” Jadi, setelah tahu apa dan bagaimana yang harus dilakukan, langsung saja diimplementasikan. Just do it! Tak perlu dipikir-pikir lagi dan lagi. Kata penulis: “Bagaimana bisa tahu rasa sambal itu pedas kalau belum dimakan?”

Fleksibilitas

Entrepreneur biasanya adalah orang yang fleksibel; mudah beradaptasi dengan perubahan. Bahkan, entrepreneur mampu membuat arus perubahan baru. Bila usaha Anda ternyata tidak berjalan sesuai rencana, lakukan evaluasi. Kaji kembali tentang produk, harga dan cara pemasarannya. Jangan ragu untuk banting stir mengubah rencana Anda. Ingat! Bisnis jaman now adalah bisnis yang memecahkan masalah konsumen; bukan memecahkan masalah Anda!

Sukacita Berusaha

Last but not least, berusahalah dengan penuh sukacita. Ubahlah tantangan menjadi peluang. Jadikan kegagalan sebagai kesuksesan yang tertunda karena dengan motivasi yang kuat dan benar, bisnis Anda akan mampu memecahkan masalah konsumen dan membantu orang lain! So, doing your own business is joyful!