Thomas A. Dorsey, Bapak Musik Gospel
Naskah: Yancen Piris
Penyelaras: Nitya Laksmiwati
Musik gospel blues merupakan salah satu genre dari musik gospel yang menggunakan irama dari gitar blues dan lirik-lirik yang Injili. Musik itu sendiri banyak berasal dari gereja kalangan Afrika Amerika, terutama gereja-gereja dari aliran Baptis dan Pentakosta. Ciri utamanya adalah vokal yang dominan, serta lirik bernuansa moral Kristen yang kental.
Musik gospel banyak disebut sebagai musik yang berasal dari jiwa. Ditemukan dari jiwa, dimainkan dengan jiwa, dan diperuntukkan mengubah jiwa-jiwa. Menurut John Lovell Jr, profesor bahasa Inggris di Universitas Howard, musik gospel merupakan “upaya untuk memberikan jiwa modernitas dalam bentuk, isi, dan ketukan.”
Adalah Thomas Andrew Dorsey, seorang pianis dan komposer kelahiran Georgia, Amerika Serikat, yang dikenal luas sebagai ‘Bapak Musik Gospel’. Dorsey menimba ilmu di Akademi Musik Chicago sebagai Direktur Musik di Pilgrim Baptist Church, Chicago sejak 1932. Dalam pelayanannya, Dorsey banyak mengelola paduan suara gospel hingga tahun 1970-an. Pada tahun 1932, Dorsey menjadi co-founder National Convention of Gospel Choirs and Choruses.
Sepanjang hidupnya, Dorsey hadir mengombinasikan elemen musik blues dengan musik bernuansa reliji (Kristen). Banyak lagu gospel yang telah ditulis Dorsey sejak ia berusia 20 tahun (awal tahun 1919). Sebuah lagu gospel karya Dorsey yang terkenal, berjudul: “If You See My Savior”, digubah pada tahun 1926. Selanjutnya, Dorsey dikenal sebagai Gospel Choir Director yang berpengaruh dari Gereja Baptis, Chicago.
Musik Gospel mayoritas mewarnai musik di gereja dengan jemaat dari Afrika-Amerika, terutama Gereja Baptis. Kantor berita tertua dan terbesar di dunia, Associated Press, melaporkan bahwa Dorsey telah menulis lebih dari 1.000 lagu gospel, dan ratusan lagu blues. Dr. Lovell mengatakan bahwa Dorsey diakui dunia karena andilnya yang besar dalam pengembangan musik gospel, terutama menambahkan materi lagu penyembahan dan sentuhan blues ke musik reliji.
Beberapa saat sebelum tokoh pergerakan antirasial di Amerika Serikat, Dr. Martin Luther King Jr. dibunuh pada tahun 1968, ia meminta agar lagu ciptaan Dorsey yang paling terkenal, “Take My Hand, Precious Lord” dinyanyikan. Lagu yang diciptakan dalam kesedihan itu, kini telah diterjemahkan ke dalam 50 bahasa dan direkam dengan sukses, baik oleh para penyanyi rohani maupun para penyanyi sekuler, termasuk Elvis Presley.
Untuk menghormati Thomas A. Dorsey, Pilgrim Baptist Church membentuk Paduan Suara T.A. Dorsey pada tahun 1983, sehingga ia terus hidup ketika gospel dinyanyikan di banyak gereja pada setiap hari Minggu.
Sumber:
1.Pace, Eric. 1993. “Thomas A. Dorsey Is Dead at 93; Known as Father of Gospel Music.”
http://www.nytimes.com/1993/01/25/arts/thomas-a-dorsey-is-dead-at-93-known-as-father-of-gospel-music.html
2.”Thomas A. Dorsey Biography” http://www.musicianguide.com/biographies/1608001679/Thomas-A-Dorsey.html
3.”Thomas Dorsey” http://www.pbs.org/thisfarbyfaith/people/thomas_dorsey.html
4.”Gospel Music” http://en.wikipedia.org/wiki/Gospel_music
(Dimuat di Majalah Sahabat Vol.1 Februari 2017)
You must be logged in to post a comment.